UJIAN AKHIR SEMESTER : GANJIL (VII) MK :
KIMIA BAHAN ALAM
NAMA : RIANA
ANJANI NIM : RRA1C109009
SOAL
UJIAN
1. Jelaskan
dalam jalur biosintesis triterpenoid, identifikasilah faktor-faktor penting
yang sangat menentukan dihasilkannya triterpenoid dalam kuantitas yang banyak !
2.
Jelaskan dalam
penentuan struktur flavanoid, kekhasan signal dan intensitas serapan dengan
menggunakan spektrum IR dan NMR. Berikan dengan contoh sekurang-kurangnya dua
stuktur yang berbeda !
3. Dalam
isolasi alkaloid, pada tahap awal dibutuhkan kondisi asam atau basa. Jelaskan
dasar penggunaan reagen tersebut, dan
beriakan contohnya sekurang-kurangnya tiga macam alkaloid !
4. Jelaskan
keterkaitan diantara biosintesis, metode isolasi dan penentuan struktur senyawa
bahan alam. Beriakan contohnya !
Jawaban
1. Jalur biosintesis triterpenoid
Saponin
tritetpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan
molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut
sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi
sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt
Pal,2002).
Salah satu
jenis contoh saponin ini adalah asiatosida. Senyawa ini terdapat pada tumbuhan
Gatu kola yang tumbuh didaerah India. Senyawa ini dapat dipakai sebagai antibiotik
(Anonim, 2009
Biosintesis pada kedua jenis senyawa ini
hampir sama baik saponin denga steroid maupun triterpen. Semua senyawa ini
melalui jalur asam mevalonat yang diperoleh dari asetil CoA . Sebelum membentuk steroid
biosintesis ini membentuk senyawa squalen yang
merupakan jenis triterpen yang merupakan gabungan Dari dua farnesil piroposfat.
Setelah membentuk squalen, maka terjadi reaksi
oksidasi pada atom C nomor 3 sehingga terbentuk OH,
setelah itu terjadi pembentukan epoksidasqualen. Senyawa ini akan terjadi
siklisasai menjadi lanosterol yang merupakan bentuk
dasar dari senyawa steroid(Arifin, 1986).
Sedangkan perbedaannya dengan triterpen adalah pada jumlah cincin dan bnetuk
cincin keempat dan kelima, pada triterpen masing-masing cincin tersebut
memiliki 5 atom karbon
Factor yang berperan untuk menentukan
triterpenoid dalam kuantitas yang banyak yaitu :
a.
Penambahan enzim, dimana apabila dilakukan penambahan aktivasi enzim dan
konsentrasi enzim yang terlibat dalam jalur biosintesis triterpenoid dapat
meningkatkan kuantitas/produksi senyawa
triterpenoid.
b.
Penghambatan jalur asam mevalonat untuk mengoptimalkan jalur yang lain sehingga
dapat meningkatkan produksi senyawa triterpenoid.
c.
Kondisi lingkungan juga berpengaruh pada proses isolasi triterpenoid
2. Spektroskopi
inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0.75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1.
Penggunaan spektrum inframerah untuk penentuan struktur senyawa organik
biasanya antara 650-4.000cm-1.
PENENTUAN STRUKTUR MOLEKUL SENYAWA FLAVONOID
Spektrometri
merupakan bagian penting dalam menentukan
struktur.
Dimana NMR memegang peranan terpenting pada bagian ini, walaupun
demikian
data spektroskopi UV dan IR masih sangat berguna dalam memperoleh
Fraksi
Fraksi EtOAc Fraksi Sisa
n-heksan
Fraksi
CHCl3
Antara
lain senyawa 5 dan 6
SerbukKulit
Batang
Ficus virens
Ekstrak
total MeOH
Fraksionasi
dengan n-heksan, CHCl3 dan EtOAc
·
Ektraksi dengan pelarut MeOH
·
Penguapan pelarut
·
Fraksinasi dengan KCV
·
Pemurnian dengan berbagai
teknik
kromatografi
informasi
awal mengenai struktur senyawa-senyawa tersebut. Sebagai contoh, spektrum UV dapat
membedakan kromofor flavonoid berkerangka flavon atau flavonol. Selanjutnya, spektrum
IR dapat memberi petunjuk adanya gugus aldehid serta gugus lainnya yang menjadi
ciri khas dari suatu senyawa. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, penentuan
struktur senyawa flavonoid sangat mengandalkan data spektroskopi NMR. Sebagai
contoh pada senyawa 3, data
spektrum 1H-NMR menunjukan adanya sinyal untuk tiga buah metoksi pada dH 3,84
(3H) dan 3,94 (6H), satu buah gugus preniloksi [dH 4,58 (d,J 7,2 Hz),
5,56 (t, J 7,2 Hz), 1,75 (s ) dan 1,68 (s )]dan juga mengindikasikan
bahwa pola substitusi di cincin A berupa dua buah pasangan doblet meta dengan
harga J 2,1 Hz pada dH 6,38 dan 6,50 yang menandakan adanya substituen H
pada C6dan C-8. Adanya sinyal singlet pada dH 7,07(2H) menandakan adanya
substituen H pada C-2’dan C -6’ di cincin B yang secara simetri telah
tersubstitusi metoksi pada C-3’danC-5’. Selain 1H-NMR, dikenal juga 13C-NMR,
yang dipergunakan untuk menentukan posisi masing-masing karbon pada senyawa.
Adapun harga geseran kimia 13C-NMR untuk senyawa 3 diperlihatkan pada
gambar 2 berikut.
3. Dalam isolasi alkaloid misalnya saja menggunakan asam amino, dasar
penggunaan reagen asam amino tersebut adalah bertujuan sebagai penyedia kedua
atom nitrogen dan berbagai dasar kerangka allkaloid.
Contohnya :
-
Alkaloid berasal dari Ornithine (pyrrolidine dan alkaloid tropane),
-
Alkaloid berasal dari Lysine (Piperidina, Quinolizidine, dan alkaloid
Indolizidine),
-
Alkaloid berasal dari phenylethylamines Tirosin ( sederhana
tetrahydroisoquinoline, dimodifikasi benzyltetra-hydroxyquinoline,
Phenethylesoquinoline, Amaralidaceae alkaloid),
- Alkaloid berasal dari Asam nikotinat (Piridin alkaloid)-Tembakau.
-nikotin
-kodein
4. Biosintesis biasanya berarti suatu
integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada di dalam suatu bahan alam dan
menghasilkan suatu hasil yang baru. Hasil akhir dari suatu proses pembentukan
sebuah molekul tertentu dari prekursor kimia dan menghasilkan suatu struktur
dari suatu senyawa yang diinginkan.
Isolasi yaitu mengambil suatu senyawa yang terdapat pada
alam melalui proses dan perlakuan tertentu. Dari proses isolasi kemudian di
identifikasi hasil yang didapatkan dari isolasi tersebut kemudian dilakukan
penentuan strukturnya melalui UV, IR, MS ataupun NMR.
Jadi, antara Biosintesis, metode Isolasi dan penetuan struktur
sangat berkaitan. Setelah dilakukan biosintesis didapatkan struktur suatu
senyawa, setelah itu dilakukan isolasi dari suatu senyawa bahan alam dan
ditentukan strukturnya. Dari penentuan struktur didapatkan koordinat sinyal
dari senyawa tersebut dan bisa ditentukan apakah senyawa tersebut sama
strukturnya dengan hasil biosintesis.
Contohnya :
Isolasi daun tapak
liman.
Steroid diisolasi dengan metode soklet dengan heksana
sebagai pelarut, kemudian diperoleh ekstrak n-heksana dan ampas. Ekstrak
dipekatkan dengan menguapkan pelarut, ekstrak pekat yang dihasilkan kemudian di
uji dengan pereaksi Lieberman Buchard dan ditandai warna biru yang berarti
positif mengandung Steroid. Dilanjutkan dengan KLT untuk pwmisahan
steroid dari komponen kimia lain dengan elluen yang cocok yaitu relative
baik dengan eluen n-heksana - etilasetat kemudian di kromatografi kolom.
Diidentifikasi secara UV dan IR, dari karakteristiknya menunjukkan senyawa
hasil isolasi merupakan senyawa steroid yang mengandung gugus metil dan ikatan
rangkap yang tidak berkonyugasi sesuai data berdasarkan struktur yang
didapat melalui biosintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar